mbandeng atau memancing ikan bandeng benar benar mantabbbssss !! kenapa saya mengatakan demikian, karena memancing bandeng benar-benar memuaskan rasa penasaran saya tentang tarikan ikan yang punya kekuatan luar biasa, dan memberikan sensasi tersendiri selama memancing (itu menurut saya, maklum masih beginner sih).
Kalau ada yang mengatakan tarikan bandeng masih kalah dengan ikan giant trevally atau yellow fin tuna (seperti yang sering saya lihat di televisi )mungkin itu ada benarnya juga karena bagi saya yang tinggal jauh dari laut, rasanya susah banget untuk bisa merasakan tarikan predator predator laut tersebut selain dana yang kabarnya bisa mencapai jutaan untuk sekali mancing di laut.
Untuk itu mancing bandeng di waduk adalah solusi yang menurut saya sangat masuk akal. Selain murah, peralatan yang diperlukan pun juga bisa dicari dengan mudah. Selama ini, saya hanya menggunakan joran kelas ringan yang harganya cukup murah, reel antara 7-10 ball bearings, dan kenur 12-25 libs dengan 7 rangkaian mata pancing warna kuning yang semuanya di isi dengan monte yang berwarna kuning juga. Sedangkan waduk yang sering saya sambangi ketika ingin mbandeng namanya waduk sangiran. terletak kurang lebih 20 km sebelah timur kota Ngawi atau tepatnya di desa sumber bening kecamatan Karangjati. Selain diwaduk saya juga pernah mencoba mbandeng tambak di daerah sidoarjo, namun sensasinya serta tarikannya, rasanya kok kurang 'liar ' :D...
Mbandeng di Sangiran bisa dikatakan susah susah gampang. Dikatakan susah karena untuk bisa mbandeng, kita harus menyewa perahu, berpindah pindah spot mancingnya dan yang pasti angkat angkat jangkarnya itu yang paling berat. bayangkan kalau satu jangkar beratnya 20 kg-an sedangkan di tiap perahu ada 2 jangkar depan belakang dan berpindah pindah spot mancingnya. belum lagi kalau bandengnya lagi males malesan makan, strike paling berat paling paling nila seukuran telapak tangan atau kalau gak tawes.
Tapi jangan tanya rasanya bila bandengnya lagi nafsu makan, semua kesulitan diatas rasanya hilang begitu saja. Dalam hitungan menit, kita bisa berkali kali strike dan berduel dengan bandeng yang bergerak dengan sangat liar. Bahkan saking liarnya saya pernah dapat satu bandeng, tapi pancing lainnya jadi rusak gara gara kesambit, pernah juga joran kecemplung diwaduk dibawa lari sama si bandeng dan yang pasti pernah juga habis ratusan ribu gara gara 1 bandeng.
Untuk umpan, saya ngikut aja dengan yang lainnya, biasanya yang mbandeng di sangiran makai umpan yang menurut saya aneh yaitu campuran roti bolu dan biskuit. Pernah saya mencoba pakai pelet yang dicampur essence durian, tapi gagal terus nyoba lagi pelet yang saya beli di tambak, tapi juga gak berhasil. kayaknya bandeng juga terpengaruh musim nafsu makannya, musim hujan kayak gini, bisa dapat bandeng satu itu sudah baik sedangkan di musim kemarau, cuma pakai umpan monte yang ditaburi BR (jenis pakan ayam) bandeng juga lahap. bahkan pernah dua kali saya strike bandeng tanpa tabur (istilah di sangiran sih ngebom), cuman pakai rangkaian pancing bermonte yang dibawahnya dikasih pemberat uang koin 500-an dan dilempar tarik (istilah kerennya sih casting apa popping ya, lupa hehehe).
Untuk umpan, saya ngikut aja dengan yang lainnya, biasanya yang mbandeng di sangiran makai umpan yang menurut saya aneh yaitu campuran roti bolu dan biskuit. Pernah saya mencoba pakai pelet yang dicampur essence durian, tapi gagal terus nyoba lagi pelet yang saya beli di tambak, tapi juga gak berhasil. kayaknya bandeng juga terpengaruh musim nafsu makannya, musim hujan kayak gini, bisa dapat bandeng satu itu sudah baik sedangkan di musim kemarau, cuma pakai umpan monte yang ditaburi BR (jenis pakan ayam) bandeng juga lahap. bahkan pernah dua kali saya strike bandeng tanpa tabur (istilah di sangiran sih ngebom), cuman pakai rangkaian pancing bermonte yang dibawahnya dikasih pemberat uang koin 500-an dan dilempar tarik (istilah kerennya sih casting apa popping ya, lupa hehehe).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar